Kamis, 30 Juni 2016

Pengaruh Hormonal pada Siklus Reproduksi pada Wanita

Standard



A.    Pramenstrual
Pre Menstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental yang dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Beberapa teori tentang hormonal menyebutkan penyebab PMS dikarenakan ketidakseimbangan antara hormone estrogen dan progesterone. Gejala PMS seperti perubahan emosi yang lebih sensitive dan perubahan kondisi fisik seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung. Pada masa ini korpus luteum akan berdegenerasi dan berhenti memproduksi progesterone. Dengan menurunnya kadar progesterone dan estrogen karena tidak terjadinya pembuahan akan meluruhkan lapisan endometrium (dinding rahim) hingga menjadi darah menstruasi.
B.     Menstruasi
Menstruasi merupakan peristiwa luruhnya lapisan endometrium karena tidak adanya pembuahan sel telur. Siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda antara 22-35 hari, namun rata-rata selama 28 hari. Rasa sakit yang terjadi pada hari pertama menstruasi disebabkan kontraksi otot-otot endometrium guna mendorong dan mengeluarkan lapisan endometrium agar luruh menjdai darah menstruasi. Luruhnya lapisan endometriu dikarenakan kadar estrogen dan progesterone menurun. Pada fase ini FSH sedikit meningkat dan memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Dari beberapa folikel yang berkembang hanya satu yang akan terus berkembang dan akan memproduksi estrogen. Jadi saat awal menstruasi kadar estrogen rendah karena folikelnya ikut luruh bersama lapisan endometrium namun akan meningkat seiring berkembangnya folikel.

C.    Ovulasi (Kehamilan)
Pada masa praovulasi (sebelum pembuahan), endometrium yang luruh akan mulai menebal lagi, saat lapisan endometrium mulai menebal walau masih tipis, saat ini akan memudahkan sperma masuk ke dalam rahim. Masa ovulasi (pembuahan) tiap wanita berbeda-beda ada yang mengatakan kalau saat 14 hari sejak siklus pertama tapi hal tersebut tidak dapat menjadi acuan karena siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda.

D.    Menopause
Menopause adalah penghentian permanen menstruasi dan reproduksi wanita. Saat menopause produksi hormone estrogen menurun dikarenakan folikel/sel telur habis di dalam ovarium. Penurunan hormone estrogen memunculkan berbagai gejala pada masa menopause. Penurunan hormone progesterone secara bertahap dan produksi folikel dalm ovarium menurun sehingga tidak bisa dibuahi lagi menyebabkan siklus mestruasi terhenti dan tidak bisa hamil lagi.




Berikut beberapa hormone reproduksi wanita beserta kegunaannya:


·         Estrogen
Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh, terutama pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon ini juga berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi.

·         Progesteron
Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi dan menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di ovarium dan berperan dalam penebalan dinding rahim.

·         GnRH (Hormon pelepas gonadotropin) 
Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.

·         LH (Hormon Pelutein) 
Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan dari hormon ini.

·         FSH (Hormon perangsang folikel) 
Hormon ini membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap untuk dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak.


Disusun untuk memenuhi tugas Paper XV
Rianti Nurindah Kuwais
17515678
1PA14

0 komentar:

Posting Komentar