A.
Pramenstrual
Pre Menstrual
Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental yang
dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah
menstruasi. Beberapa teori tentang hormonal menyebutkan penyebab PMS
dikarenakan ketidakseimbangan antara hormone estrogen dan progesterone. Gejala
PMS seperti perubahan emosi yang lebih sensitive dan perubahan kondisi fisik
seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung. Pada masa ini
korpus luteum akan berdegenerasi dan berhenti memproduksi progesterone. Dengan
menurunnya kadar progesterone dan estrogen karena tidak terjadinya pembuahan
akan meluruhkan lapisan endometrium (dinding rahim) hingga menjadi darah
menstruasi.
B.
Menstruasi
Menstruasi
merupakan peristiwa luruhnya lapisan endometrium karena tidak adanya pembuahan
sel telur. Siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda antara 22-35 hari, namun
rata-rata selama 28 hari. Rasa sakit yang terjadi pada hari pertama menstruasi
disebabkan kontraksi otot-otot endometrium guna mendorong dan mengeluarkan
lapisan endometrium agar luruh menjdai darah menstruasi. Luruhnya lapisan
endometriu dikarenakan kadar estrogen dan progesterone menurun. Pada fase ini
FSH sedikit meningkat dan memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Dari
beberapa folikel yang berkembang hanya satu yang akan terus berkembang dan akan
memproduksi estrogen. Jadi saat awal menstruasi kadar estrogen rendah karena
folikelnya ikut luruh bersama lapisan endometrium namun akan meningkat seiring
berkembangnya folikel.
C.
Ovulasi (Kehamilan)
Pada masa
praovulasi (sebelum pembuahan), endometrium yang luruh akan mulai menebal lagi,
saat lapisan endometrium mulai menebal walau masih tipis, saat ini akan
memudahkan sperma masuk ke dalam rahim. Masa ovulasi (pembuahan) tiap wanita
berbeda-beda ada yang mengatakan kalau saat 14 hari sejak siklus pertama tapi
hal tersebut tidak dapat menjadi acuan karena siklus menstruasi tiap wanita
berbeda-beda.
D.
Menopause
Menopause adalah
penghentian permanen menstruasi dan reproduksi wanita. Saat menopause produksi hormone
estrogen menurun dikarenakan folikel/sel telur habis di dalam ovarium.
Penurunan hormone estrogen memunculkan berbagai gejala pada masa menopause.
Penurunan hormone progesterone secara bertahap dan produksi folikel dalm
ovarium menurun sehingga tidak bisa dibuahi lagi menyebabkan siklus mestruasi
terhenti dan tidak bisa hamil lagi.
Berikut beberapa
hormone reproduksi wanita beserta kegunaannya:
·
Estrogen
Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh,
terutama pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon ini juga
berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan
rahim setelah periode menstruasi.
·
Progesteron
Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi
dan menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di
ovarium dan berperan dalam penebalan dinding rahim.
·
GnRH (Hormon pelepas gonadotropin)
Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada
tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
·
LH (Hormon Pelutein)
Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan
dari hormon ini.
·
FSH (Hormon perangsang folikel)
Hormon ini membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap untuk
dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak.
Disusun untuk
memenuhi tugas Paper XV
Rianti Nurindah
Kuwais
17515678
1PA14