Selasa, 31 Mei 2016

Museum PP IPTEK

Standard
Tugas softskill semester dua kali ini sedikit berbeda dari yang sebelumnya, kami ditugaskan untuk merecap dan review kunjungan ke museum PP IPTEK TMII yang telah dilaksanakan pada 17 Mei 2016. Saya bersama 6 orang teman saya yaitu, Alfi, Tya, Raina, Riskah, Tiara, Zahrah  berangkat dari starting point kami –Universitas Gunadarma- sekitar jam setengah sembilan pagi, kami berangkat dengan mobil Suzuki Panther milik ayahnya Zahra. Perjalanan dari Gundar ke TMII memakan waktu sekitar ½-1 jam dikarenakan kondisi jalanan yang macet (walaupun lewat tol tetep macet). Sesampainya disana kami langsung berfoto di bagian depan  TMII (yang ada replika roda depan pesawat Airbus A300-B4 ) untuk bukti kunjungan sama sekalian narsis hehehe…


Setelahnya kami membeli tiket masuk seharga Rp 16.500 walau harga yang tertera di tiket Rp15.000 tapi mungkin lagi naik kali ya hahaha abaikan~~ 

Tapi kalau mau ke tempat wisata edukasi usahakan datang pagi karena kalau siang sedikit bakalan bergerombol bareng sama anak sekolah yang lagi study tour, ga kebayang itu bejubelnya kayak apa. Sebelum masuk ke dalam museum kami diminta untuk meletakkan tas kami di rak tas yang terletak di ruangan sebelah kiri dari arah datangnya pengunjung.

Setelah kami masuk ke dalam kami disuguhkan dengan pemandangan replika dinosaurus yang berada di sentral museum. Disana terdapat berbagai macam replika tokoh, mesin, alat peraga sains d.s.b. Selanjutnya kami memasuki area replika mesin-mesin mekanik berada, seperti mesin pesawat, mesin mobil, mesin motor, satelit, kecepatan putaran roda gigi (gear), dan meja bernoulli

Meja bernoulli ini sebenarnya merupakan penerapan dari prinsip hukum bernoulli. Sebenarnya apa itu prinsip hukum bernoulli? Prinsip hukum bernoulli adalah istilah dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow) seperti air, beberapa jenis minyak, emulsi d.s.b. dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow) seperti udara, gas d.s.b.. Penerapan hukum ini teraplikasi pada tabung pitot, penyemprot serangga, cerobong asap, gaya angkat pesawat pada sayapnya, terlepas dari manusia yang menerapkan prinsip ini tikus pun juga menerapkannya pada saat membuat lubang persembunyiannya. Jadi memang prinsip ini sangat terkenal dilintas mahluk hidup yaa..

Selanjutnya kami memasuki area gelap gulita dimana disini prinsip hukum yang berhubungan dengan cahaya berada. Didalamnya terdapat hukum pembiasan cahaya, terbentuknya bayangan, pembentukan sudut kritis, meja lensa d.s.b. Karena kami mulai haus kami bertujuh membeli minum teh botol sosro didalam museum harganya Rp 5.000. Lalu kami turun ke bawah dimana disini sangat kental unsur fisikanya dari getaran, gelombang, mekanika, sampai elektrostatis pun ada disini, tapi sebelum melanjutkan jalan-jalan kami istirahat ngeteh dulu hehehe…Tapi saya malas untuk duduk berlama-lama jadi saya  mengajak alfi langsung mencari teman saya satu lagi si tya yang lagi di area mekanika sebelah arena bermain anak, dan saya pun ikutan nimbrung disana sambil mencoba-coba beberapa alat peraga yang ada seperti jembatan lengkung, bola berpacu, katrol, ayo dorong, balok dan silinder d.l.l. setelah itu kami ke area sebelahnya yang berisikan alat peraga untuk prinsip hukum getaran dan gelombang seperti bucket radio, mendengar frekuensi suara, bunyi dari pipa, mobil musik, voice box, gelombang tekan d.l.l. Di belakang area ini terdapat replika alat simulasi tsunami yang berupa akuarium persegi panjang berisi cairan yang dapat diberi gaya tekan (sebagai presentasi dari patahan lempeng) sehingga menimbulkan gelombang pasang yang dapat mencapai daratan. Lalu ada ruangan simulasi gempa tapi kami belum mencobanya karena belum memasuki jam bukanya. Lalu disebelahnya terdapat area berisikan hal-hal berbau pembangunan gitu dan disebelahnya lagi area kelistrikan.

Kemudian kami naik lagi ke atas menuju ke pintu awal kami masuk dan kami melewati area yang menawarkan untuk menaiki sepeda diatas kabel, awalnya teman-teman saya menyuruh saya untuk mencobanya nanti dibayarin raina gitu.. tapi karena saya takut ketinggian saya gamau jadilah riskah sebagai model percobaan hahaha… setelah itu kami ke tempat tadi kami masuk untuk keluar dari museum tapi ternyata disana hanya pintu masuk pintu keluarnya beda tempat, akhirnya kami pun mencari pintu keluar dan ternyata.. diluar hujan ringan dan karena Alfi haus jadi saya dan Alfi beli minum dulu sementara yang lain saya dan Alfi suruh jalan duluan karna hujan tapi mereka malah selfie ckckck.. Sambil berteduh kami mengobrol dan ngemil sejenak didepan pintu masuk museum, tak lama kemudia datanglah bis keliling TMII di depan kami akhirnya kami langsung taken bapaknya *ciee kann* tapi kata bapaknya kami disuruh untuk nunggu sebentar karena masih penuh, akhirnya setelah menunggu bapaknya kembali lagi ke depan museum dan kami pun dapat menaikinyakarna sudah agak kosong.



Kami turun di depan teater 4 dimensi TMII, mencoba untuk merasakan seperti apa rasanya nonton teater 4 dimensi di TMII, harga tiketnya Rp 20.000 tapi disana sepi banget, dan yang menonton hanya kami bertujuh jadi berasa yang punya bioskop hehe. Kesannya nonton 4D di TMII agak mengecewakan karena ga seseru yang kita harapkan, beberapa kursi tidak memiliki efek getar ditambah lagi sepertinya kita salah pilih film tapi yasudahlahh gapapa sekali-kali nyobain. Setelah itu kami makan di CFC dekat kolam miniature kepulauan Indonesia dan menaiki bis keliling lagi ke gerbang pintu keluar arah kampung rambutan serta memesan grabcar untuk pulang.