Jumat, 21 Oktober 2016

Psikologi & Teknologi Internet dalam Lingkup Intrapersonal 2: Internet Addiction

Standard

A.      Definisi Internet Addiction
Internet Addiction Disorder atau lebih dikenal sebagai kecanduan (adiksi) internet adalah penggunaan jaringan internet secara berlebihan yang akan memengaruhi kehidupan sehari-hari yang menimbulkan perasaan terikat menjadi kebiasaan yang sangat kuat hingga orang tersebut kesulitan untuk lepas dari kecanduannya tersebut. Kecanduan internet ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari pada kehidupan seseorang. Biasanya gangguan dalam kecanduan internet meliputi pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain.

B.      Jenis-Jenis Internet Addiction
·         Information overload.
Terlalu banyak mengakses informasi (berselancar, surfing) di internet menyebabkan penurunan produktivitas saat bekerja dan mengurangi interaksi dengan anggota keluarga.  Too much online surfing leads to decreased productivity at work and fewer interactions with family members.
·         Compulsions.
Terlalu sering menghabiskan waktu dengan aktivitas online seperti bermain game, perdagangan saham, judi bahkan pelelangan online terkadang menyebabkan overspending dan masalah di tempat kerja. Berikut model ACE yang dapat membantu menjelaskan penggunaan kompulsif situs online:
-          Accessibility
Kemudahan penggunaan internet, akan memudahkan pengguna untuk mengakses situs judi, belanja dan game online kapanpun dimanapun tanpa hambatan yang berarti.
-          Control
Pengguna dapat secara bebas mengendalikan kegiatan online  di dunia maya mereka. Dengan kemajuan teknologi saat ini sepert adanya tablet dan smartphone akan lebih membebaskan pengguna mengakses situs-situs tanpa sepengetahuan orang lain.
-          Excitement
Pengguna internet terbiasa untuk mendapatkan perasaan gembira dari “keterdesakan” atau “kebisingan/kesibukan” saat mereka memenangkan pelelangan online, video game atau judi online. Perjudian, permainan dan pelelangan online akan memberikan respon balik positif yang akan memicu perilaku adiksi (kecanduan). Pengguna akan menggunakan internet sebagai salah satu cara memeroleh emosi ini.
·         Cybersex addiction.
Terlalu sering mengakses situs porno yang seringkali berdampak pada hubungan di kehidupan nyata.
·         Cyber-relationship addiction.
Terlalu banyak menggunakan situs jejaring social untuk menciptakan hubungan daripada menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman yang nantinya dapat menghancurkan hubungan di kehidupan nyata.

C.      Fenomena Internet Addiction pada saat Ini.
Di Korea Selatan sudah ada 10 peristiwa kematian di internet kafe terkait sakit jantung dan masalah lain  nya, begitu juga dengan pembunuhan terkait game.
Sebuah laporan dari China mengungkap bahwa setidaknya satu dari enam orang pengguna internet di China kecanduan terhadap internet sampai batas tertentu.
Kecanduan internet dapat secara khusus menjadi masalah bagi kaum remaja dan anak muda, yang kurang memiliki peraturan iri dan lebih rentan pengaruh media. Kecanduan internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam gangguan kejiawaan atau tidak. Para pasien yang mengalami kecanduan internet juga sering mengalami kondisi kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan hiperaktif, depresi, kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu malu, dan cenderung mau bunuh diri.

D.     Faktor Etiologi
Adiksi internet biasa diliputi oleh  stres, depresi, kesepian atau penasaran, mereka menggunakn internet untuk mencari kedamaian dan salah satu bentuk pelarian. Studi dari Universitas Lowa menunjukkan bahwa kecanduan internet biasa ditemui pada pria umur 20-30 tahun yang menderita depresi.
Beberapa orang yang dipredisposisikan memiliki kecanduan internet atau computer, menderita gangguan kecemasan dan depresi. Kekurangan dukungan emosional menyebabkan mereka menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan akan dukungan emosional. Beberapa diantaranya juga memiliki riwayat lain dari kecanduan seperti kecanduan alcohol, obat-obatan, seks, dan perjudian. Bahkan stress dan ketidakbahagiaan dapat berkontribusi besar pada perkembangan kecanduan internet. Orang-orang yang terlalu pemalu dan tidak mudah berinteraksi dengan sesamanya cenderung beresiko tinggi untuk mengalami kecanduan internet.

·         Pandangan Psikodinamika dan Kepribadian 
Pandangan ini mengemukakan addiction berkaitan antara individu tersebut dengan pengalamannya. Tergantung pada kejadian pada masa anak-anak yangdirasakan individu tersebut saat masih anak-anak dan kepribadiannya yangterus berkembang, yang juga mempengaruhi perkembangan suatu perilaku addictive, ataupun yang lainnya.
·         Pandangan Sosiokultural
Pandangan sosiokultural menunjukkan ketergantungan ini tergantung pada ras, jenis kelamin, umur, status ekonomi, agama, dan negara.
·         Pandangan Biomedis
Pandangan ini menekankan pada adanya faktor keturunan dan kesesuaian, antara keseimbangan kimiawi antara otak dan neurotrasmiter. Dimana pasien ketergantungan obat-obatan yang membutuhkan penyeimbangan zat kimia pada otaknya, atau individu yang memiliki kecenderungan terlibat dalam perjudian.


Referensi:

Wikipedia

Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi & Teknologi Internet II oleh:
Rianti Nurindah Kuwais
17515678

2PA13

0 komentar:

Posting Komentar