A. Definisi Internet Addiction
Internet Addiction Disorder atau lebih dikenal sebagai kecanduan (adiksi) internet adalah
penggunaan jaringan internet secara berlebihan yang akan memengaruhi kehidupan
sehari-hari yang menimbulkan perasaan terikat menjadi kebiasaan yang
sangat kuat hingga orang tersebut kesulitan untuk lepas dari kecanduannya
tersebut. Kecanduan internet ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari pada
kehidupan seseorang. Biasanya gangguan dalam kecanduan internet meliputi
pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain.
B. Jenis-Jenis Internet Addiction
·
Information overload.
Terlalu
banyak mengakses informasi (berselancar, surfing) di internet menyebabkan
penurunan produktivitas saat bekerja dan mengurangi interaksi dengan anggota
keluarga. Too much online surfing leads
to decreased productivity at work and fewer interactions with family members.
·
Compulsions.
Terlalu
sering menghabiskan waktu dengan aktivitas online seperti bermain game,
perdagangan saham, judi bahkan pelelangan online terkadang menyebabkan
overspending dan masalah di tempat kerja. Berikut model ACE yang dapat membantu
menjelaskan penggunaan kompulsif situs online:
-
Accessibility
Kemudahan
penggunaan internet, akan memudahkan pengguna untuk mengakses situs judi,
belanja dan game online kapanpun dimanapun tanpa hambatan yang berarti.
-
Control
Pengguna
dapat secara bebas mengendalikan kegiatan online di dunia maya mereka. Dengan kemajuan
teknologi saat ini sepert adanya tablet dan smartphone akan lebih membebaskan
pengguna mengakses situs-situs tanpa sepengetahuan orang lain.
-
Excitement
Pengguna
internet terbiasa untuk mendapatkan perasaan gembira dari “keterdesakan” atau “kebisingan/kesibukan”
saat mereka memenangkan pelelangan online, video game atau judi online.
Perjudian, permainan dan pelelangan online akan memberikan respon balik positif
yang akan memicu perilaku adiksi (kecanduan). Pengguna akan menggunakan
internet sebagai salah satu cara memeroleh emosi ini.
·
Cybersex addiction.
Terlalu
sering mengakses situs porno yang seringkali berdampak pada hubungan di
kehidupan nyata.
·
Cyber-relationship addiction.
Terlalu
banyak menggunakan situs jejaring social untuk menciptakan hubungan daripada
menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman yang nantinya dapat menghancurkan
hubungan di kehidupan nyata.
C. Fenomena Internet Addiction pada saat Ini.
Di
Korea Selatan sudah ada 10 peristiwa kematian di internet kafe terkait sakit
jantung dan masalah lain nya, begitu juga dengan pembunuhan terkait
game.
Sebuah
laporan dari China mengungkap bahwa setidaknya satu dari enam orang pengguna
internet di China kecanduan terhadap internet sampai batas tertentu.
Kecanduan
internet dapat secara khusus menjadi masalah bagi kaum remaja dan anak muda,
yang kurang memiliki peraturan iri dan lebih rentan pengaruh media. Kecanduan
internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam gangguan kejiawaan atau tidak.
Para pasien yang mengalami kecanduan internet juga sering mengalami kondisi
kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan hiperaktif, depresi, kecemasan,
rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu malu, dan cenderung mau bunuh diri.
D. Faktor Etiologi
Adiksi
internet biasa diliputi oleh stres,
depresi, kesepian atau penasaran, mereka menggunakn internet untuk mencari
kedamaian dan salah satu bentuk pelarian. Studi dari Universitas Lowa menunjukkan
bahwa kecanduan internet biasa ditemui pada pria umur 20-30 tahun yang
menderita depresi.
Beberapa
orang yang dipredisposisikan memiliki kecanduan internet atau computer,
menderita gangguan kecemasan dan depresi. Kekurangan dukungan emosional
menyebabkan mereka menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan akan dukungan
emosional. Beberapa diantaranya juga memiliki riwayat lain dari kecanduan
seperti kecanduan alcohol, obat-obatan, seks, dan perjudian. Bahkan stress dan
ketidakbahagiaan dapat berkontribusi besar pada perkembangan kecanduan internet.
Orang-orang yang terlalu pemalu dan tidak mudah berinteraksi dengan sesamanya cenderung
beresiko tinggi untuk mengalami kecanduan internet.
·
Pandangan Psikodinamika dan Kepribadian
Pandangan ini mengemukakan addiction berkaitan
antara individu tersebut dengan pengalamannya. Tergantung pada kejadian pada
masa anak-anak yangdirasakan individu tersebut saat masih anak-anak dan
kepribadiannya yangterus berkembang, yang juga mempengaruhi perkembangan suatu
perilaku addictive, ataupun yang lainnya.
·
Pandangan Sosiokultural
Pandangan sosiokultural menunjukkan
ketergantungan ini tergantung pada ras, jenis kelamin, umur, status ekonomi,
agama, dan negara.
·
Pandangan Biomedis
Pandangan ini menekankan pada adanya
faktor keturunan dan kesesuaian, antara keseimbangan kimiawi antara otak dan
neurotrasmiter. Dimana pasien ketergantungan obat-obatan yang membutuhkan
penyeimbangan zat kimia pada otaknya, atau individu yang memiliki kecenderungan
terlibat dalam perjudian.
Referensi:
Wikipedia
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi & Teknologi
Internet II oleh:
Rianti Nurindah Kuwais
17515678
2PA13